
PA Ponorogo Bersama Jajaran Forkopimda Ponorogo
Rayakan Milad Peradilan Agama ke-143
www.pa-ponorogo.go.id || Jumat, 1 Agustus 2025. PA Ponorogo rayakan Milad Peradilan Agama RI ke-143. Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Ponorogo, Ketua PN Ponorogo dan Kepala Kemeterian Agama Ponorogo. Tepat hari ini Peradilan Agama di seluruh Indonesia merayakan milad ke-143 dengan berbagai rangkaian kegiatan yang digelar secara serentak. Peringatan ini menjadi momentum refleksi atas pencapaian dan tantangan lembaga peradilan dalam memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat. Acara milad tahun 2025 mengusung tema “Peradilan Agama Agung, Berarti untuk Umat dan Bangsa”.
Kegiatan milad dilaksanakan mulai dari seminar nasional, bakti sosial, hingga lomba inovasi pelayanan publik antar satuan kerja. Di beberapa daerah, acara diramaikan dengan kegiatan donor darah, penanaman pohon, dan pelayanan konsultasi hukum gratis. Semua kegiatan bertujuan memperkuat citra positif peradilan agama di mata masyarakat. Antusiasme pegawai dan masyarakat terlihat jelas dalam setiap rangkaian acara yang diselenggarakan. PA Ponorogo sendiri melaksanakan jalan santai dan ceremonial potong tumpeng dengan suasana ceria penuh keharmonisan.
Dalam momen milad ini, pimpinan PA Ponorogo juga mengajak seluruh jajarannya untuk mengevaluasi kinerja dan meningkatkan integritas. Isu transparansi dan akuntabilitas menjadi fokus utama agar peradilan agama tetap dipercaya publik. Bupati Ponorogo turut menyampaikan “ mendukung eksistensi dan kemajuan peradilan agama, PA Ponorogo pasti kita dukung terutama dalam halnya peningkatan pelayanan kepada penyandang disabilitas dan kaum rentan. Pada kesempatan milad ini, Ketua PA Ponorogo Muhammad Jati Muharramsyah, S.Ag, SH., MH., turut mengenalkan sejumlah inovasi digital untuk mempercepat proses peradilan dan mempermudah akses masyarakat. Harapannya, peradilan agama dapat semakin adaptif terhadap kebutuhan zaman.
Milad ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga komitmen untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas pelayanan. Seluruh aparat peradilan agama diimbau menjaga netralitas dan menjunjung tinggi etika profesi. Dukungan dari pemerintah dan masyarakat pun dianggap krusial dalam mendukung peran strategis peradilan agama. Dengan semangat milad, peradilan agama optimis menyongsong masa depan yang lebih adil dan bermartabat.