GERHANA ADALAH MOMEN UNTUK INTROPEKSI DIRI
Oleh : H. Ali Hamdi, S.Ag., M.H.
Sebagian wilayah Indonesia pada hari ini Jumat malam Sabtu tanggal 19 November 2021 bertepatan dengan tanggal 15 Rabiul Akhir 1443 Hijriyah, akan mengalami gerhana Bulan sebagian.
Kenapa gerhana terjadi diawal kemunculannya alias saat terbit, menurut analisa penulis, hal ini disebabkan karena Gerhana tersebut terjadi pada tanggal 15 (Purnama sempurna) berbeda keadaan bila gerhana terjadi pada Bulan Purnama tanggal 14 biasanya akan terjadi pada tengah malam;
adapun waktu gerhana tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk waktu puncaknya :
Indonesia bagian Timur 18.02.56 WIT.
Indonesia bagian Tengah 17.02.56 WITA
Indonesia Bagian Barat pukul 16.02.56 WIB
banyak permasalahan yang timbul dari gerhana kali ini diantaranya adalah :
- Bagaimanakah hukumnya sholat Gerhana untuk wilayah yang pada saat puncak gerhana tersebut tidak dapat menyaksikan gerhana berlangsung dengan sebab karena saat puncak gerhana tersebut wilayah tersebut belum menyaksikan gerhana karena Bulan masih dibawah ufuq, semisal untuk kasus ini adalah untuk wilayah Indonesia Bagian Barat,
- Mungkinkah dalam kasus gerhana bulan kali ini diterapkan ijtihad Matlakul Khukmi = yakni satu tempat daerah kesatuan hukum, diumpamakan dengan satu kawasan melihat hilal awal bulan, maka berlaku pula untuk kawasan lain yang tidak melihat Hilal awal bulan tersebut dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia;
- Karena keadaan cuaca di kawasan Indonesia saat ini, dalam kasus gerhana bulan ini kemungkinan dapat menyaksikan gerhana adalah sangat kecil, disebabkan karena cuaca dikawasan Indonesia dalam keadaan memasuki musim hujan, apakah cukup dengan mencukupkan dengan data perhitungan (Hisab) saja sudah cukup tanpa harus membuktikan secara rukyat ?
Ini adalah sebagian permasalahan yang timbul dari Proses Gerhana Bulan sebagian tahun ini, Terlepas dengan permasalahan-permasalahan diatas, ada sebuah fenomena dibalik peristiwa gerhana tersebut, diilain fihak memang banyak mengiringi datangnya gerhana itu dengan cerita cerita mitos yang bergentayangan dalam masyarakat kita selama ini.
Dalam analisa penulis, proses terjadinya gerhana adalah diakibatkan proses perjalanan alami sejajarnya dalam satu garis lurus antara benda langit yang berupa Matahari, Bumi dan Bulan. Diantara ketiga benda langit tersebut masing-masing mempunyai Gaya Gerafitasi yang saling menarik antara satu dengan yang lainnya diantara ketiganya (Grafitasi) diantara ketiga benda langit tersebut posisi yang paling lemah adalah Bumi, dikarenakan lapisan luar Bumi sangat lembut dan lemah terdiri dari Air, tumbuh-tumbuhan, Manusia dan hewan.
Sedangkan dua benda langit yang lain lapisannya sangat kuat dan padat, Matahari dengan besarnya benda dan memiliki kekuatan bara api loncatan-loncatan Noklir nya begitu pula Bulan dengan lapisan barang-barang batu cadas yang menjadi permukaannya, maka dapat dikatakan dari tiga benda langit tersebut, Bumi-lah yang paling lemah keadaan permukaanya;
Bedasarkan analisa tersebut, maka Maha Suci Allah yang dalam syariatnya 15 Abad yang lalu memerintahkan manusia untuk mendekatkan diri pada nya untuk mengharap keselamatan sambil intropeksi diri dengan adanya momen gerhana dengan menjalankan sholat sunah gerhana dan berdoa serta berbuat kebaikan;
Inilah sisi sisi yang menurut saya kenapa saat adanya gerhana itu harus diumumkan dan diketahui oleh Publik kejadian tersebut, biar Manusia dapat menjaga diri dari kemungkinan-kemungkinan terjadi mara bahaya, Sering ada bencana Gempa bumi, Banjir bandang, tanah longsor, Sunami dan bencana-bencana yang lain diawali lebih dulu peristiwa Gerhana.